Apa saja  teknologi kelautan, telepon? (031) 5936852, faks. (031) 5926797 Bidang minat : • Teknik Perancangan Arsitektur Kelautan • Pascasarjana Teknik Kelautan.

Isi : • Rekayasa Produksi dan Material Kelautan • Rekayasa Sistem dan Pengendalian Kelautan • Rekayasa Pengelolaan Pesisir • Rekayasa dan Manajemen Energi Kelautan V. Pascasarjana Institut Teknologi Informasi (FTIF).

Bagaimana dengan IT ini, telepon/faks? (031) 5995581, fax (031) 5913804 Sistem Informasi, telp (031) 5999944, fax. (031)5964965 Studi Pascasarjana.

Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro itu seperti apa? Telp: (031)5947302, faks. (031) 5931237 Bidang minat: • Mahasiswa PhD di bidang teknik sistem energi.

Seperti apa: • Rekayasa Sistem Regulasi • Telekomunikasi Multimedia • Elektronika • Permainan Multimedia Jaringan Cerdas • Telematika VII.Studi Pascasarjana.

Bagaimana dengan Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Manajemen dan Teknologi BISMIS, Telp: (031) 5613922/5666172, Fax. (031) 5682887 Bidang minat: • Studi pascasarjana Manajemen Industri.

Daftar Isi · Manajemen Proyek · Manajemen Lingkungan Perumahan dan Industri · Manajemen Teknologi Informasi · Manajemen Teknologi Transportasi · Manajemen Bisnis Maritim 2 Mahasiswa PhD.

Apa saja  Pulau Teknik/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 8 III. Penelitian batasan masalah ini dilakukan di bawah Program Penelitian Teknik Informatika, PGRI Kediri, Dan program pascasarjana di   Nusantara. Aplikasi ini membuat sistem aplikasi absensi bagi wisudawan berbasis desktop.

bagaimana bisa? Sudah berumur empat tahun. TINJAUAN PUSTAKA PEMAHAMAN SISTEM Ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada proses dan pendekatan yang melibatkan pendekatan hierarki.

Bagaimana dengan kumpulan elemen atau komponen? Pendekatan berorientasi program mendefinisikan sistem sebagai jaringan fungsional dari program-program yang saling berhubungan yang bersatu untuk melakukan suatu aktivitas atau mencapai tujuan tertentu. Pendekatan sistem menekankan pada elemen atau komponen dan mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Kedua definisi tersebut benar dan tidak saling bertentangan. Perbedaannya terletak pada cara mahasiswa pascasarjana memperlakukan mereka.

Sebagaimana diyakini Tata (2004), sistem adalah kumpulan atau kumpulan elemen, komponen, atau variabel yang terorganisir, berinteraksi, bergantung satu sama lain, dan saling berintegrasi. Menurut Lucas (1992), sistem adalah suatu organisasi dari variabel-variabel atau unit-unit komponen yang saling berinteraksi, bergantung dan terintegrasi. Sistem mempunyai arti bahwa sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena tujuan tersebut sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan output yang dihasilkan. Cari tahu lebih lanjut tentang studi pascasarjana.

Informasi adalah data tentang cara mengolahnya dalam bentuk yang lebih berguna dan bermakna bagi penerimanya. Tata (2004) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, diproses atau ditafsirkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas suatu sistem informasi bergantung pada tiga elemen: informasi harus benar, terkini, dan relevan. Informasi yang akurat harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Studi pascasarjana.

Akurasi juga berarti bahwa informasi tersebut harus secara jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena sumber informasi dapat mengalami gangguan kuat dari penerima informasi, yang dapat mengubah atau mendistorsi informasi tersebut. Pesan sampai ke penerima dengan segera dan tanpa penundaan. Informasi yang ketinggalan jaman tidak lagi berharga karena menjadi dasar pengambilan keputusan mahasiswa pascasarjana.

Seberapa relevan dan bergunakah informasi ini bagi pengguna? Relevansi informasi berbeda untuk setiap orang. Konsep Dasar Sistem Informasi Seperti yang kita ketahui bersama, informasi merupakan bagian penting dalam manajemen. Studi pascasarjana.

Ini adalah sistem informasi dalam suatu organisasi yang memiliki batasan seperti ketersediaan data, akuisisi, pemrosesan, dan biaya penyimpanan. Sistem informasi berbasis komputer seringkali mengurangi biaya sekaligus meningkatkan fungsionalitas dan kinerja sistem informasi. Menurut Andy Indras Jogiyanto HM (1995:697), Rinaldi (2003:8) mengartikan sistem informasi sebagai : suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan gabungan antara orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – Nusantara of Engineering/Vol.1 . 3/ No.1/ISSN: 2355-6684 9 Proyek PhD bertujuan untuk memelihara saluran komunikasi utama, menangani jenis transaksi harian tertentu, manajemen sinyal dan peristiwa internal dan eksternal penting lainnya, dan memberikan dasar informasi untuk pengambilan keputusan dan pengendalian informasi.

Sebagaimana Andri Kristanto (2003, 11) mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut untuk mengolah data. Pengertian data Menurut Turban (2010, p. 41), data adalah gambaran dasar tentang objek, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum diorganisasikan untuk menyampaikan makna. Menurut Inmon (2005, p. 493), data adalah kumpulan fakta, konsep, atau instruksi yang disimpan untuk komunikasi otomatis, penyempurnaan, dan pemrosesan untuk menyajikan informasi yang dapat dipahami manusia. Berdasarkan teori para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah gambaran dasar tentang objek, peristiwa, kegiatan dan transaksi yang dikumpulkan, dikelompokkan dan disimpan dalam jumlah besar tetapi tidak diolah. Sistem Manajemen Basis Data Pascasarjana (DBMS).

DBMS mengacu pada cara perangkat lunak dikembangkan untuk menggunakan dan mengelola data dalam jumlah besar. DBMS juga dirancang untuk mempermudah manipulasi data. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL Server 2000/2003, MS Access, MySQL, dll. Sebelum diperkenalkannya DBMS, data dalam sistem operasi biasanya disimpan dalam bentuk file datar (yaitu file teks). Bahkan saat ini, ada aplikasi yang menyimpan data secara langsung dalam bentuk datar. Menyimpan data sebagai file datar memiliki kelebihan dan kekurangan. Studi pascasarjana.

Bagaimana bentuk penyimpanan ini menjadi pilihan terbaik ketika ukuran file relatif kecil, seperti file kata sandi pada sistem operasi mirip Unix dan Unix? File kata sandi umumnya hanya menyimpan nama tidak lebih dari 1.000 orang. Selain file datar, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan utilitas seperti spreadsheet. Dengan menggunakan software ini dapat memperbaiki beberapa kelemahan flat file, seperti: B. Meningkatkan kecepatan pemrosesan data. Studi pascasarjana.

Namun pendekatan ini masih memiliki banyak kelemahan, termasuk lemahnya pengelolaan data dan masalah keamanan. Penyimpanan data pada DBMS memiliki banyak kelebihan dan manfaat dibandingkan menyimpan data sebagai flat file atau spreadsheet, antara lain: Kinerja data yang disimpan dalam DBMS berbeda secara signifikan dengan kinerja data yang disimpan dalam flat file. Lulusan tidak hanya akan berkinerja lebih baik, tetapi mereka juga akan menjadi lebih efektif dalam menggunakan media.

Kenangan dan kenangan yang luar biasa. DBMS dapat menjamin integritas data. File datar sering kali mengalami masalah redundansi. Redundansi artinya data atau record yang sama muncul berulang kali dalam database sehingga menyebabkan pemborosan media penyimpanan. Studi pascasarjana.

Apa saja  kemerdekaan? Struktur database dapat diubah tanpa mengubah aplikasi yang mengaksesnya, sehingga memudahkan pembuatan antarmuka data dengan DBMS. sentralisasi. Sentralisasi data menyederhanakan manajemen basis data. Data tidak lagi disimpan dalam bentuk file atau lembar kerja antar lulusan, namun konsistensi data terjamin dengan kemudahan pertukaran dan berbagi dengan DBMS.

Bagaimana cara menyelamatkannya? Sistem keamanan DBMS lebih fleksibel dibandingkan keamanan file sistem operasi. Pengamanan DBMS meliputi: 1 (i) Kompetensi dasar : Mahasiswa mampu (a) menjelaskan sifat sistematis analisis kuantitatif dalam pengambilan keputusan bisnis, dan (b) memberikan contoh penggunaan analisis kuantitatif dalam manajemen bisnis.

Apa saja  indikator? Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menjelaskan penerapan analisis kuantitatif secara sistematis dalam pengambilan keputusan bisnis. Jelaskan contoh penggunaan analisis kuantitatif dalam bisnis. Pengalaman Pembelajaran: mahasiswa akan dapat mengeksplorasi langkah-langkah penggunaan analisis kuantitatif dalam sistematika untuk membuat keputusan bisnis dan diberikan contoh penerapan analisis kuantitatif dalam lingkungan dunia nyata. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Perkenalan dengan mahasiswa pascasarjana.

Aturan apa saja yang berlaku selama perkuliahan? Materi pengantar metode pembelajaran: Pengertian Analisis Kuantitatif. Metode analisis kuantitatif. Mekanisme pengembangan model analisis kuantitatif. Keterbatasan metode analisis kuantitatif pada mahasiswa doktoral.

Materi yang Dicakup: Metode/Strategi Pembelajaran Terdistribusi Silabus: Tanya Jawab Perkuliahan Waktu: 2,5 jam Alat/Media Pembelajaran: Papan Tulis, Komputer, dan LCD Bahan/Sumber Pembelajaran: Rendering, Kandidat Barry dan Ralph M. Ph.D.

Bagaimana dengan tangga kecil dari tahun 2000? Analisis Kuantitatif Manajemen, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Penilaian Hasil Belajar Bab: Penilaian merupakan penilaian yang murni subjektif untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa memahami mata kuliah pascasarjana ini.

Cara Individu: 2(II) Keterampilan Dasar: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan langkah-langkah pengambilan keputusan. Memahami karakteristik lingkungan pengambilan keputusan dan membuat keputusan di setiap lingkungan pengambilan keputusan. Menggunakan indikator nilai probabilitas untuk pengambilan keputusan risiko: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah pengambilan keputusan, memahami karakteristik lingkungan pengambilan keputusan dan mengambil keputusan dalam lingkungan pengambilan keputusan yang berbeda, serta menggunakan nilai probabilitas ​​untuk membuat keputusan berbasis risiko di tingkat pascasarjana.

Metode: Mahasiswa mampu menerapkan teori keputusan dan konteks pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menentukan nilai dari setiap alternatif keputusan yang tersedia. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada pelajaran sebelumnya. Pengingat aturan dan regulasi kursus. Cara mempelajari bagian ini. Lulusan memastikan akses terhadap materi-materi ini saat ini.

Apa materi teori keputusan? Berbagai jenis keputusan lingkungan. Pengambilan keputusan di bawah risiko. Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Pertama, bahan bacaan, ketiga, metode/strategi belajar pribadi: jelaskan materi terlebih dahulu kepada mahasiswa pascasarjana.

Pastikan untuk memberi mahasiswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi. Waktu: 2,5 jam. Bahan/media pembelajaran: whiteboard atau OHP atau LCD. Bahan/Sumber Penelitian: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000, Graduate Research.

Apa saja  Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, Edisi 7, Bab Penilaian Hasil Pembelajaran: mahasiswa akan diminta menjawab pertanyaan tentang materi hari ini: 3(III) Kompetensi Inti: mahasiswa akan mampu menangani situasi pengambilan keputusan yang tidak pasti dalam kehidupan bisnis pascasarjana.

Apa saja indikatornya: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa akan dapat menggunakan nilai probabilitas atau pohon keputusan untuk menjelaskan situasi ketidakpastian dan mekanisme pengambilan keputusan ketika mengambil keputusan. Pengalaman belajar: mahasiswa dapat memberikan contoh berbagai situasi tidak aman sebagaimana diterapkan dalam praktik. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Membahas topik bisnis terkini dan menunjukkan relevansinya dengan materi yang dibahas. Menjelaskan materi yang disampaikan hari ini. Pemaparan Materi: Pengambilan keputusan mahasiswa pascasarjana dalam kondisi ketidakpastian.

Apa kesimpulan dari pohon keputusan? Ringkaslah materi yang disampaikan hari ini dan uraikan secara singkat materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendiskusikan studi pascasarjana.

Waktu: 2,5 jam Sumber/Media Pembelajaran: Whiteboard atau OHP atau LCD Materi/Sumber: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. Studi pascasarjana.

Bagaimana dengan Edisi Ketujuh New Jersey? Bab Penilaian Hasil Belajar: Mengikuti tes singkat dengan menggunakan materi yang disediakan di TM 2 sampai TM. Kelas : 4 (4) Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu mengidentifikasi permainan dan menerapkan teori permainan pada strategi bisnis bagi lulusan terpilih.

Metode: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa akan mampu menjelaskan prinsip dasar teori permainan dan situasi di mana teori permainan dapat digunakan. Pengalaman Pembelajaran: mahasiswa akan dapat memberikan contoh penggunaan teori permainan dalam berbagai situasi bisnis yang kompetitif. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Pengenalan teori permainan sebagai alat strategi bisnis dalam konteks strategi optimasi dalam kondisi konflik. Materi: Demonstrasi: Pengertian prinsip permainan: permainan zero-sum, analisis strategi murni permainan dua pemain untuk mahasiswa doktoral.

Apa yang dimaksud dengan strategi campuran? Kesimpulan: Ringkaslah materi yang disampaikan hari ini dan uraikan secara singkat materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya atau mendiskusikan materi yang disampaikan. Waktu: 2,5 jam terakhir.

bagaimana dengan ini? Alat/Media Pembelajaran: Bahan Pembelajaran Whiteboard atau OHP atau LCD/Sumber: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Studi pascasarjana.

Apa yang ditambahkan Bab 1? Penilaian Hasil Pembelajaran: Penilaian untuk mata kuliah ini akan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di kelas, dengan penekanan khusus pada diskusi siswa. Pengajaran di kelas: 5 (5) Keterampilan dasar: Setelah mempelajari buku teks ini, mahasiswa akan dapat menggunakan analisis matriks sebagai alat analisis kuantitatif dan analisis rantai Markov sebagai alat peramalan dalam bidang bisnis. Indikator: Setelah menyelesaikan kursus, mahasiswa akan dapat menerapkan matriks dari analisis Markov untuk membuat prediksi dalam kondisi tunak. Pengalaman Pembelajaran: mahasiswa akan dapat memberikan contoh tambahan dari berbagai situasi bisnis yang dapat menjadi kandidat untuk penerapan Analisis Markov di dan program pascasarjana di  .

Apa kegiatan pembelajarannya: Pendahuluan: Jelaskan secara singkat situasi bisnis dan berbagai dampak simultannya. Perkenalkan secara singkat penggunaan dan analisis matriks Markov. Demonstrasi materi: Matriks probabilitas transisi fitur rantai Markov. Memprediksi keadaan keseimbangan pada mahasiswa pascasarjana.

Cara menarik kesimpulan: Meringkas pemaparan materi hari ini. Ajukan pertanyaan latihan. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi. Waktu: 2,5 jam. Sumber/media belajar: papan tulis atau OHP atau LCD yang cocok untuk wisudawan.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 16 Dokter

Bagaimana Hasil Pembelajaran Dinilai: Penilaian untuk kursus ini akan mempertimbangkan partisipasi mahasiswa di kelas, termasuk kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan latihan yang ditugaskan. Kelas : 6 (Enam) Keterampilan Dasar Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Mengidentifikasi dan menjelaskan 3 (tiga) komponen model program linier. Masalah dunia nyata dirumuskan sebagai fungsi matematika, yang solusinya dapat ditemukan dengan menggunakan model pemrograman linier: setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa dapat memodelkan berbagai masalah bisnis pascasarjana.

Bagaimana pengalaman belajarnya: mahasiswa dapat memberikan contoh permasalahan kehidupan nyata yang dapat dijadikan model matematika. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Bertanya tentang materi yang disampaikan pada pertemuan tatap muka terakhir. Metode pembelajaran pada bagian ini menjelaskan secara singkat prinsip-prinsip pemodelan. Penyajian Materi: Proses pengembangan model program linier untuk mahasiswa pascasarjana.

Bagaimana memahami dan menentukan fungsi tujuan? Pengenalan dan penentuan fungsi kendala. Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Ajukan pertanyaan dan latihan. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan kepada lulusan.

Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi? Waktu: 2,5 jam. Bahan/media pembelajaran: whiteboard atau OHP atau LCD. Bahan/Sumber Penelitian: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Kuantitatif dalam Manajemen, Kandidat PhD di Prentice-Hall, Inc.

Apa saja  Sungai Sadie Hulu? New Jersey, edisi ke-7. Bagian Penilaian Hasil Pembelajaran: Penilaian pada bagian ini akan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa dalam kursus, terutama mengingat penekanan pada partisipasi mahasiswa dalam diskusi. Tingkat Kelas: 7(7) Kompetensi Dasar: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menyelesaikan kursus.

Bagaimana merumuskan permasalahan dunia nyata sebagai fungsi matematika dari dua variabel. Gunakan metode grafis untuk menggambarkan rumus matematika. Gunakan metode grafis untuk memecahkan masalah. Indikator: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa dapat menerapkan program linier dua variabel untuk menyelesaikan masalah matematika. Pengalaman Belajar: mahasiswa dapat memberikan contoh permasalahan kehidupan nyata yang dapat dijadikan model matematika. Kegiatan pembelajaran: Studi pascasarjana.

Apa yang dimaksud dengan pendahuluan: Ajukan pertanyaan tentang materi yang disajikan pada sesi langsung sebelumnya. Demonstrasi materi metode pembelajaran pada mata kuliah ini: Menentukan ruang lingkup dan batasan yang sesuai. Gunakan metode grafis untuk menyelesaikan dan menentukan solusi terbaik. Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Menyediakan lapangan kerja dan pelatihan bagi lulusan.

Kenapa ada yang ingat UTS minggu depan? Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi. Waktu: 2,5 jam. Bahan/Media Pembelajaran : Whiteboard atau OHP atau LCD Diploma.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 7 Mahasiswa Doktor.

Implikasi: Ketika mengevaluasi mata kuliah ini, partisipasi mahasiswa dalam mata kuliah tersebut akan dipertimbangkan, khususnya pentingnya berpartisipasi dalam diskusi mahasiswa. Individu : 8 (delapan) Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pada mata kuliah UTS. Indikator: Setelah mengikuti mata kuliah UTS, mahasiswa merasa percaya diri menjawab semua soal tes yang diwajibkan. Pengalaman belajar: mahasiswa dapat menjawab semua soal tes dengan sempurna. Kegiatan pembelajaran: Studi pascasarjana.

Bagaimana kabarnya? Pendahuluan: mahasiswa harus memahami aturan ujian dan hukuman. mahasiswa mempersiapkan ujian secara sadar, seperti pergi ke toilet, membuang barang-barang yang tidak perlu, menjaga jarak dengan teman, dan lain-lain. mahasiswa siap mengumpulkan kertas soal dan lembar jawaban. Materi yang Disediakan: Materi yang akan direview mencakup seluruh materi dari Live Sessions 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 (gabungan). Berakhir: Biasa. Setelah waktunya habis, mahasiswa segera menerima kertas ujian akhir beserta jawabannya.

Metode/strategi pembelajaran apa yang ada? Ingatkan mahasiswa untuk tidak menyontek, tidak merampas hak cipta orang lain (mencontek), dan tidak mengambil barang orang lain yang bukan miliknya. Waktu: Maksimal 2,5 jam Materi/Media Pembelajaran: Soal Ujian Bahan/Sumber Pembelajaran: Semua perkuliahan/materi tatap muka Capaian Pembelajaran Peringkat 1 hingga 7: Karena program pascasarjana UTS, tidak akan ada penilaian.

Penilaian: 9 (9) dan 10 (10) Keahlian Penting: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Merumuskan permasalahan dunia nyata dalam bentuk tabel simpleks. Gunakan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah ini. Melakukan analisis sensitivitas terhadap fungsi tujuan dan kendalanya. Indikator fungsional: Setelah menyimak perkuliahan, mahasiswa akan mampu (a) menggunakan metode simpleks untuk menyelesaikan permasalahan program linier dengan lebih dari dua variabel; (b) melakukan penyelesaian post hoc berdasarkan analisis sensitivitas fungsi kendala multi-tahap dan fungsi obyektif.

Pengalaman belajarnya seperti apa: mahasiswa dapat memberikan contoh penggunaan analisis program linier untuk menyelesaikan berbagai masalah fungsi bisnis, termasuk masalah keuangan, pemasaran, produksi, atau sumber daya manusia. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Handout Reminder Materi Diskusi UTS Demonstrasi: Merumuskan masalah dari bentuk matematika ke tabel kompleks. Metode penyelesaian program linier dengan menggunakan metode simpleks hierarki.

Apa saja  analisis sensitivitas? Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Pertanyaan dan latihan pekerjaan rumah disediakan untuk membantu Anda mengingat materi yang Anda baca. Metode/strategi pembelajaran personal: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan kepada lulusan.

bagaimana dengan ini? Tolong sarankan soal latihan. Waktu: 2,5 jam. Bahan/media pembelajaran: whiteboard atau OHP atau LCD. Bahan/Sumber Penelitian: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Kuantitatif dalam Manajemen, Kandidat PhD di Prentice-Hall, Inc.

Apa saja  Sungai Sadie Hulu? New Jersey, edisi ke-7. Bagian Penilaian Hasil Pembelajaran: Penilaian pada bagian ini akan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa dalam kursus, terutama mengingat penekanan pada partisipasi mahasiswa dalam diskusi. Jika tidak maka berkas UTS beserta nilainya harus dikembalikan kepada mahasiswa. Perorangan: 11 (sebelas) mahasiswa PhD.

Keterampilan penting apa yang Anda miliki: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menyelesaikan permasalahan minimisasi dan maksimalisasi (solusi awal) permasalahan transportasi. Selesaikan masalah meminimalkan solusi optimal menggunakan metode distribusi yang ditingkatkan. Indikator: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa dapat (a) terlebih dahulu menggunakan metode sudut barat laut, metode biaya minimum dan metode VAM untuk menyelesaikan permasalahan transportasi (minimalisasi dan maksimalisasi); (b) menggunakan metode MODI untuk menemukan petunjuk permasalahan transportasi ( minimalisasi), dan akhirnya memecahkan masalah. Pengalaman Pembelajaran: mahasiswa akan dapat memberikan contoh industri di mana metode transportasi dapat digunakan dalam fungsi logistik dan pengangkutan. Kegiatan pembelajaran: Studi pascasarjana.

Cara Membuat Perkenalan  Apa saja  Perkenalan: Meminta materi dari pertemuan tatap muka sebelumnya. De tesis/disertasi Materi Demonstrasi Metode Pembelajaran: Menjelaskan dan menyelesaikan solusi awal metode transportasi minimalisasi dan maksimalisasi menggunakan metode sudut barat laut, metode biaya minimum, dan metode transportasi minimalisasi menggunakan metode alokasi VAM yang ditingkatkan. Cara terbaik untuk menjelaskan dan menyelesaikan solusi: Akhiri presentasi materi hari ini dengan memberikan pertanyaan dan latihan lulusan.

Bagaimana dengan pengingat bahwa Anda perlu membaca sendiri materi di edisi ke-11? Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Soal latihan tersedia untuk diselesaikan. Waktu: 2,5 jam. Alat/Media Pembelajaran: Whiteboard atau OHP atau LCD untuk penggunaan pascasarjana.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 10 Dokter

Dampak terhadap penilaian hasil pembelajaran: Penilaian mata kuliah ini akan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut, khususnya mengingat pentingnya partisipasi dalam diskusi mahasiswa. Jumlah peserta: 12 (dua belas) Pengetahuan dasar: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan minimalisasi dan maksimalisasi. Indikator: Setelah mendengarkan ceramah, mahasiswa dapat menggunakan tugas untuk menjelaskan bagaimana memaksimalkan pengalaman belajar pemecahan masalah melalui berbagai tahapan minimalisasi dan maksimalisasi: Mahasiswa dapat memberikan contoh tambahan kegiatan penerapan tugas dalam pembelajaran bisnis: PhD siswa.

Bagaimana Apa Pendahuluan: Minta penjelasan bagaimana materi dipelajari pada pertemuan terakhir. Demonstrasi Material: Meminimalkan Fase Solusi. Maksimalkan tingkat resolusi. Modifikasi interpretasi biaya peluang. Kesimpulan: Rangkumlah presentasi akhir materi hari ini.

Menyelesaikan tugas yang diberikan dan mempraktikkan metode/strategi pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Identifikasi masalah yang perlu dipecahkan. Waktu: 2,5 jam. Sumber/Media Pembelajaran : Whiteboard atau OHP atau layar LCD untuk wisudawan.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 10 Dokter

Apa yang dimaksud dengan penilaian hasil belajar? Ulasan ini merupakan ulasan singkat dari bab-bab sebelumnya. Individu: 13 (Tiga Belas) Keterampilan Penting: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menghubungkan titik-titik dalam suatu jaringan dengan meminimalkan jarak untuk memaksimalkan aliran sepanjang jaringan. Menentukan jalur terpendek dalam jaringan mahasiswa pascasarjana.

Cara mengukur indikator: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa mampu melakukan (a) analisis dengan teknik minimum spanning tree, (b) teknik aliran maksimum, (c) teknik jalur terpendek. Jelaskan tekniknya. Pengalaman Pembelajaran: mahasiswa dapat memberikan contoh kegiatan pembelajaran kegiatan komersial teknologi jaringan graphene lainnya yang dapat memanfaatkan materi ini: Pendahuluan: Diskusikan tren saat ini dengan mahasiswa pada materi sebelumnya. Tampilan materi pribadi: Mahasiswa PhD dalam teknologi pohon merentang minimum.

Apa yang dimaksud dengan teknologi aliran maksimum dan teknologi jalur terpendek? Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Tetapkan pekerjaan rumah dan latihan. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Berikan mahasiswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lanjutan.

bagaimana dengan ini? Tolong sarankan soal latihan. Waktu: 2,5 jam. Bahan/media pembelajaran: whiteboard atau OHP atau LCD. Bahan/Sumber Penelitian: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Kuantitatif dalam Manajemen, Kandidat PhD di Prentice-Hall, Inc.

Apa saja  Sungai Sadie Hulu? New Jersey, edisi ke-7. Bab 1: Penilaian Hasil Pembelajaran: Penilaian pada bagian ini mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa dalam kursus, khususnya mengingat pentingnya diskusi siswa. Pembelajaran di Kelas: 14 (Empat Belas) Kompetensi Dasar: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menyelesaikan mata kuliah.

Hubungan antara aktivitas yang ditampilkan dalam diagram jaringan menentukan waktu dan jalur kritis, dan bagaimana buffer menentukan kemungkinan proyek akan selesai pada waktu tertentu. Metrik: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa akan dapat membuat diagram jaringan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian proyek, memberikan perhatian khusus pada hubungan antar aktivitas, menentukan waktu dan jalur kritis, serta menggunakan Slack untuk mengidentifikasi aktivitas dan perkiraan waktu penyelesaian proyek. Pengalaman Belajar: Mahasiswa dapat memberikan tambahan contoh teknik perencanaan dan penjadwalan untuk berbagai jenis operasional khususnya proyek. Kegiatan pembelajaran: Studi pascasarjana.

Isi: Diskusikan tren saat ini dengan siswa. Meminta materi dari pertemuan tatap muka sebelumnya. Penyajian materi: Pengertian kegiatan, jalur dan proyek. Diagram jaringan dengan panah, aktivitas (AOA) dan simbol aktivitas, node (AON) dan algoritma (ES). , LS, EF, LF, dan Slack) Perkiraan probabilistik dari jalur kritis dan jalur terpanjang antara mahasiswa pascasarjana pada suatu titik waktu tertentu.

Cara mengakhiri: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan mengajukan permasalahan yang perlu dipecahkan. Waktu: 2,5 jam Bahan/Media Pembelajaran: Whiteboard atau OHP atau LCD untuk mahasiswa pascasarjana.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 13 Mahasiswa Doktor.

Apa nilai hasil belajar? Pada acara tatap muka ini akan dilakukan tes singkat terhadap materi yang disampaikan. Individu: 15 (Lima Belas) Kompetensi Utama: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: Menggunakan diagram jaringan anggaran biaya untuk menentukan metrik percepatan proyek dengan biaya terendah: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa akan mampu membuat diagram jaringan tersebut proyek-proyek berikut: Merencanakan tujuan dan mengendalikan sasaran, memberikan perhatian khusus pada hubungan antar aktivitas, menentukan waktu dan jalur kritis, mengidentifikasi kesenjangan aktivitas, dan menentukan kemungkinan waktu penyelesaian proyek akhir.

Apa pengalaman belajarnya: mahasiswa dapat memberikan contoh anggaran tambahan yang digunakan untuk merencanakan dan menjadwalkan kegiatan proyek. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Diskusikan tren saat ini dengan siswa. Minta materi dari pertemuan tatap muka terakhir. Materi Presentasi: Estimasi Biaya Cepat untuk Lulusan.

Cara mengakhiri: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya untuk menyelesaikan tugas. Waktu: 2,5 jam. Sumber/Media Pembelajaran: Papan tulis atau monitor OHP atau LCD yang cocok untuk mahasiswa pascasarjana.

Dampak terhadap materi/sumber pembelajaran: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. New Jersey, edisi ke-7. Bab 13 Mahasiswa Doktor.

Dampak terhadap penilaian hasil pembelajaran: Penilaian mata kuliah ini akan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut, khususnya mengingat pentingnya partisipasi dalam diskusi mahasiswa. Individu: 16 (Enam belas) Keterampilan Utama: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu: mengidentifikasi berbagai jenis antrian, menjelaskan bagian-bagian penting dari sistem antrian, menjelaskan trade-off antara biaya tunggu dan biaya pelayanan dalam sistem antrian lulusan .

Cara mengukur metrik: Setelah mendengarkan perkuliahan, mahasiswa akan dapat menjelaskan trade-off antara biaya menunggu dan biaya layanan, menjelaskan pola antrian di dunia nyata, dan menganalisis antrian yang terjadi. Pengalaman Belajar: Mahasiswa mampu memahami aturan antrian dan metode evaluasi antrian. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan: Diskusikan tren saat ini dengan siswa. Meminta materi dari pertemuan tatap muka sebelumnya. Pengenalan materi: Penjelasan biaya tunggu dan biaya konsultasi doktor.

Bagaimana menjelaskan disiplin ilmu dan ciri-ciri kelompok ini? Evaluasi kohort dilakukan dengan menggunakan model MM-1. Kesimpulan: Ringkaslah pemaparan materi hari ini. Metode/Strategi Pembelajaran: Menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendiskusikan pembelajaran mereka.

Waktu: 2,5 jam Sumber/Media Pembelajaran: Whiteboard atau OHP atau LCD Materi/Sumber: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr. 2000. Analisis Manajemen Kuantitatif, Prentice-Hall, Inc., Upper Sadie River. Studi pascasarjana.

Seperti Apa New Jersey, Edisi ke-7. Bab 1: Menilai Hasil Belajar: Bagian ini dinilai melalui tes singkat yang fokus khusus pada materi. Jurnal Formatif 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Analisis Kesulitan Belajar..Ph.D.

Apa saja  analisis? Analisis Kesulitan Belajar 1 Mahasiswa Teknik Ilmu Komputer TATAN ZENAL MuTAKIN zmtatan@yahoo.co.id Program Penelitian Pendidikan Matematika FTMIPA Dan program pascasarjana di   Indraprasta PGRI Abstrak. Studi pascasarjana.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan belajar mata kuliah matematika di kalangan mahasiswa teknologi informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan sampel penelitian sebanyak 160 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, pertanyaan yang divalidasi dan data audit. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi berganda. Melalui analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Berbagai faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah matematika. Berfokus pada mahasiswa jurusan teknologi informasi Dan program pascasarjana di   PGRI Indraprasta Jakarta, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua faktor yang menyebabkan mahasiswa kesulitan mempelajari mata kuliah Kalkulus 1, yaitu: rendahnya minat belajar dan lemahnya pengetahuan dasar kalkulus. Dari kedua faktor tersebut, penguasaan analisis dasar mendominasi sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi akademik mahasiswa pada Analisis 2) Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa indikator-indikator berikut menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan pada saat mempelajari mata kuliah Kalkulus 1: (1) Mahasiswa berpendapat Kalkulus 1 tidak relevan dengan proyek pembelajaran teknologi informasi; (2) Fungsi operasi reduksi rendah, (3) Kemiripan, kurang mampu menangani unsur-unsur bilangan, 4) tidak menyukai Kalkulus 1, (5) kurang mampu menangani unsur-unsur sejenis pada pecahan biasa, (6) kurang mampu menangani unsur-unsur sejenis pada pecahan biasa. Berurusan dengan bilangan campuran, (7) tidak memiliki kemampuan untuk menjumlahkan fungsi. Kata Kunci: kesulitan belajar, kalkulus lulusan.

Apa saja  abstraksi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan yang dialami mahasiswa teknologi informasi dalam mengambil mata kuliah matematika. Metode yang digunakan adalah survei terhadap 160 mahasiswa S3. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket, soal yang divalidasi, dan hasil ujian akhir. Seluruh data di atas dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi berganda. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Berbagai faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajari mata kuliah Kalkulus 1 khususnya mahasiswa Dan program pascasarjana di   Teknik Informatika Indraprasta PGRI Jakarta. Ada dua faktor lain yang menyebabkan mahasiswa sulit menyelesaikan Kalkulus 1: rendahnya minat belajar dan lemahnya pengetahuan dasar kalkulus. Studi pascasarjana.

Di antara kedua faktor tersebut, kemampuan aritmatika dasar menjadi penyebab terpenting rendahnya prestasi akademik mahasiswa pada Analisis 2) Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa indikator yang mengarah pada kesulitan belajar mahasiswa pada Analisis 1 adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa berpendapat Kalkulus 11 tidak relevan dengan pembelajaran mata kuliah ilmu komputer, (2) kurang mampu untuk melakukan operasi reduksi, (3) tidak terlalu mampu melakukan operasi reduksi, mampu menghitung evaluasi serupa, (4) Tidak tertarik dengan analisis topik 1, (5) Kurang mampu melakukan operasi normal pada bagian serupa, (6 ) Kemampuan untuk mengoperasikan bagian campuran Buruk, (7) kemampuan buruk untuk melakukan operasi tambahan. Kata Kunci: kesulitan belajar, analisis – 49 – Jurnal Formasi 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Mahasiswa PhD dengan kesulitan belajar analitis.

Bagaimana tentang itu? PendahuluanProses pengajaran di dan program pascasarjana di   sebagai perguruan tinggi disebut ceramah. Dalam proses pengajaran, tugas guru adalah menyampaikan dan menjelaskan materi sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat memahami dan menguasainya. Namun perlu Anda pahami bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda-beda. Hal ini terlihat dari kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. Berdasarkan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita dapat melihat apakah mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar atau melakukan kesalahan saat menjawab pertanyaan terakhir.

Sejauh mana kesalahan yang dilakukan mahasiswa ketika menyelesaikan masalah berasal dari kesalahan yang mereka lakukan di sekolah menengah? Kesalahan mahasiswa harus diidentifikasi, terutama soal-soal yang tingkat kesalahannya paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soalnya sulit atau materinya sulit dikuasai siswa. Dengan memahami jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, maka dapat ditemukan alternatif pemecahannya agar mahasiswa tidak melakukan kesalahan yang sama ketika dihadapkan pada permasalahan serupa, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi. Jika kesalahan sudah diperbaiki, jangan dilanjutkan ke materi berikutnya yang berkaitan dengan materi kalkulus. Penyebab kesalahan yang paling umum dalam tugas Kalkulus 1 adalah ketidakmampuan mahasiswa memahami dasar-dasar operasi matematika, termasuk operasi aritmatika dan bilangan real. Basis lulusan.

Seperti apa program pelatihan pascasarjana FTMIPA? Ini adalah program pendidikan di Dan program pascasarjana di   PGRI Indraprasta Jakarta dan terdiri dari beberapa mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa semua program gelar Sains dan Keterampilan (MKK). Mata kuliah ini merupakan unit pengetahuan inti yang menjadi dasar dari 6 proyek penelitian FTMIPA. Mata kuliah interdisipliner ini bertujuan untuk membangun konsensus dan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang kelompok keilmuan FTMIPA. Kesamaan ide dan keluasan pemahaman antar mahasiswa akan memungkinkan mereka sebagai pengajar FTMIPA untuk berkomunikasi lebih lancar satu sama lain dan menghubungkan materi di bidang teknik, matematika, dan sains. Mata kuliah lintas pembelajaran seperti ini juga dapat menjadi sarana pengembangan sikap ilmiah dan metode pembelajaran di perguruan tinggi. Selain itu, untuk menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya perkembangan teknologi informasi saat ini, diperlukan sumber daya yang handal dan kemampuan bersaing dalam skala global, sehingga memerlukan keterampilan yang tinggi, meliputi daya nalar, sistematik, kritis, dan kreatif. . . Keterampilan berpikir dikombinasikan dengan kemauan untuk berkolaborasi secara efektif. Studi pascasarjana.

Bagaimana pola pikir ini dapat dipupuk melalui pendidikan teknik, matematika, dan sains yang tepat dan bermakna? Kalkulus I merupakan mata kuliah matematika interdisipliner yang artinya wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 semua jurusan di FT MIPA, termasuk Teknik Ilmu Komputer. Sains (tentu saja, semua disiplin ilmu) memerlukan matematika untuk meningkatkan daya prediksi sains, dan matematika sangat penting karena menyediakan sarana untuk lebih meningkatkan penalaran deduktif. Selain itu, matematika juga dikenal dengan materi-materinya yang sifatnya sangat hierarkis dan menghasilkan bahasa efektif yang sangat dibutuhkan dalam bidang teknik, matematika, dan sains. Melakukan pemodelan matematika sederhana dengan menerapkan pemahaman berbagai konsep dan prinsip dari 50 mata kuliah pascasarjana keterampilan analisis kuantitatif pada permasalahan yang berkaitan dengan teknik, matematika, dan pendidikan sains.

Jurnal Formatif Caranya 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Menganalisis Kesulitan Belajar Kalkulus…Teknik, Matematika dan Sains adalah hal yang wajib anda kuasai karena tanpa ilmu Matematika anda tidak akan bisa bertahan sukses dalam kualitas Matematika tingkat. Ternyata mata kuliah Kalkulus I umumnya kurang disukai mahasiswa ilmu komputer bahkan dianggap sulit dipahami, memperpendek waktu belajar atau menurunkan IPK. Hasil Mertasari (2005) mengidentifikasi beberapa penyebab buruknya prestasi akademik pada Kalkulus I, sebagai berikut. Studi pascasarjana.

(1) Mengapa mahasiswa gagal memahami manfaat mata kuliah matematika dan memandang mata kuliah matematika kurang relevan dengan bidang studinya? (2) Metode belajar mahasiswa masih sama seperti di sekolah menengah, yaitu kemampuan memecahkan masalah tanpa menguasai konsep atau memiliki pemahaman yang kokoh. (3) Strategi pembelajaran biasanya didasarkan pada proses pemberian informasi, contoh, dan tugas. (4) Permasalahan yang berkaitan dengan bidang penelitian atau lingkungan belum terselesaikan. (5) Kemampuan belajar mandiri mahasiswa rendah. (6) Secara keseluruhan mahasiswa belum menguasai materi yang dipersyaratkan pada Analisis tingkat pascasarjana I.

Melihat latar belakang di atas, penulis ingin menggali faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa teknologi informasi mengalami kesulitan pada mata kuliah Kalkulus I. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan penilaian hasil belajar. Tujuan penilaian adalah untuk memahami seberapa baik mahasiswa menguasai materi yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Studi pascasarjana.

Bagaimana kata “hasil” dan “pembelajaran” diterjemahkan menjadi hasil pembelajaran? Hasil belajar digunakan untuk menyatakan hasil terbaik dari kegiatan belajar, sehingga maknanya tidak lepas dari makna belajar. Dimyati dan Mudjiono (2006: 250-251) berpendapat bahwa hasil belajar dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek mahasiswa dan aspek guru. Dari sudut pandang siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan psikologis yang lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran. Tingkat perkembangan psikologis ini dicapai dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sudut pandang guru, hasil belajar merupakan hasil penyelesaian materi pelajaran gelar.

Menurut Hamalik (2001:30), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang selama belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham. Menurut Sudjana (1992:22), hasil belajar adalah “kemampuan yang dimiliki mahasiswa sebagai hasil pengalaman belajarnya”. Menurut Nawawi (1981:100), hasil belajar adalah “tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari mata pelajaran sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk hasil tes pada berbagai materi”. Menurut teori taksonomi Bloom dalam Sudjana (2005:87), hasil belajar dalam lingkungan belajar dicapai melalui tiga kategori ranah, antara lain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rinciannya sebagai berikut: 1) Ranah kognitif, meliputi hasil belajar intelektual, meliputi enam aspek: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Ranah emosional, berkaitan dengan sikap dan nilai. Studi pascasarjana.

Bagaimana ranah afektif mencakup lima tingkat kemampuan, yaitu menerima, menyikapi atau bereaksi, mengevaluasi, mengorganisasikan, dan merepresentasikan nilai-nilai atau kompleks nilai? 3) – 51 – Jurnal Formasi 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Analisis Kesulitan Belajar..Lulusan.

Apa yang dimaksud dengan ranah psikomotorik meliputi keterampilan motorik, manipulasi objek, koordinasi neuromuskular (koneksi, observasi)? Hasil belajar kognitif lebih dominan dibandingkan hasil afektif dan psikomotorik karena mempunyai bobot yang lebih besar, namun hasil belajar psikomotorik dan afektif juga harus menjadi bagian dari penilaian hasil proses pembelajaran di sekolah. Syah (2001:132) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa di seluruh dunia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu “faktor internal, faktor eksternal dan faktor metode pembelajaran”. 1) Faktor internal, yaitu faktor diri siswa, yaitu kondisi fisik dan psikis siswa. Faktor ini mencakup dua aspek, yaitu a) aspek fisiologis (aspek fisik) dan b) aspek psikologis (aspek spiritual), misalnya: b. Tingkat intelektual siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat mahasiswa dan motivasi siswa. 2) Faktor luar, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu keadaan lingkungan tempat mahasiswa itu berada. Studi pascasarjana.

Bagaimana faktor luar yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa adalah a) lingkungan sosial dan b) lingkungan non sosial. 3) Faktor metode pembelajaran dan pencapaian hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh semangat belajar siswa. Faktor metode pembelajaran mengacu pada sifat upaya belajar siswa, termasuk strategi dan metode mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran. Faktor metode pembelajaran mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar siswa. Semakin mendalam metode belajar mahasiswa maka akan semakin baik pula hasilnya. Dalam bidang pendidikan, bentuk evaluasi kinerja biasanya dapat dilihat atau dinyatakan dalam bentuk huruf atau angka. Oleh karena itu, keberhasilan belajar adalah hasil kegiatan belajar yang diperoleh peserta didik pengetahuan dan keterampilan, yang dapat dicapai melalui perubahan sikap dan perilaku, dan umumnya diwakili oleh huruf atau angka terakhir.

Bagaimana kemajuan belajar mahasiswa saat ini? Terkadang mahasiswa yang berprestasi dalam studinya sering kali adalah mahasiswa yang gagal secara akademis. Misalnya nilai buruk, ditolak kenaikan pangkat, gagal dalam ujian akhir, dan lain-lain. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses berulang yang menghasilkan penilaian akhir. Dan kemampuan tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan hilang selamanya, karena hasil belajar membantu membentuk keinginan seseorang untuk mencapai hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi, sehingga mengubah cara berpikir dan menciptakan perilaku kerja yang lebih baik. Analisis 1 Analisis (bahasa Latin: analisis, artinya “batu kecil”, perhitungan) adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak hingga. Studi pascasarjana.

Kalkulus adalah ilmu tentang perubahan, seperti halnya geometri adalah ilmu tentang bentuk dan aljabar adalah ilmu untuk menyelesaikan persamaan dan penerapannya. Kalkulus banyak digunakan dalam sains, bisnis, dan teknologi; dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan aljabar sederhana. Analisis terdiri dari dua cabang utama: kalkulus diferensial dan kalkulus integral, yang dihubungkan oleh prinsip-prinsip analisis. Mata kuliah kalkulus adalah pintu gerbang ke mata kuliah matematika tingkat lanjut lainnya yang mengkhususkan diri pada fungsi dan limit (sering disebut analisis matematis). (Wikipedia.org). – 52 mahasiswa PhD.

Bagaimana Jurnal Formatif 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Analisa Singkat Kesulitan Belajar Kalkulus…Kalkulus I merupakan mata pelajaran dasar, karena cakupannya yang luas maka penguasaannya sangat penting. untuk pelajar, aplikasi yang sangat penting. Mengikuti mata kuliah tambahan untuk menjadikan mata kuliah ini sebagai prasyarat pada mata kuliah berikutnya. Kalkulus 1 merupakan mata kuliah Sains dan Keterampilan (MKK) yang berbobot 3 SKS. Bentuk materinya meliputi sistem bilangan real, pertidaksamaan, pertidaksamaan dan nilai mutlak, fungsi variabel tunggal, jenis fungsi, operasi kompresi fungsi, fungsi komposit, fungsi invers, fungsi implisit, fungsi trigonometri, fungsi parsial, grafik fungsi, limit fungsi, fungsi kontinu, dan teorema fungsi limit, fungsi kontinu, perhitungan limit fungsi, turunan fungsi dan teorema, pengertian geometri, kontinuitas dan diferensiabilitas turunan fungsi, aturan rantai, diferensiasi implisit, diferensiasi dan turunan, penerapan fungsi turunan, grafik fungsi, dalam penggunaan Menentukan turunan dan teorema rata-rata lulusan dalam soal.

Apa saja  minat belajar? Untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar, semua faktor yang mempengaruhi pengajaran dan mahasiswa harus diperhatikan. Perilaku diawali dengan perilaku guru di dalam kelas dan diakhiri dengan reaksi mahasiswa terhadap hasil pembelajaran. Perilaku seorang mahasiswa saat mengikuti proses pembelajaran dapat memberikan informasi apakah mahasiswa tersebut tertarik terhadap mata kuliah tersebut dan sebaliknya. Minat mahasiswa ini merupakan tanda ketertarikan. Minat sebenarnya bersifat subyektif karena setiap orang mempunyai minat yang berbeda-beda. Studi pascasarjana.

Apa saja  hubungan dekat? Perhatian menciptakan minat. Dengan kata lain minat merupakan hubungan sebab akibat antara perhatian dan aktivitas. Dalam hal belajar, seseorang yang berminat terhadap apa yang dipelajarinya akan mempunyai sikap positif dan akan senang terhadap suatu hal, sedangkan sikap negatif atau perasaan tidak menyenangkan akan menghambat belajar. Ternyata minat merupakan faktor utama yang menentukan motivasi belajar siswa. Winkel (1996: 188) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan yang terus-menerus dari suatu subjek untuk tertarik pada bidang studi atau topik tertentu dan memperoleh kesenangan dari mempelajari materi tersebut. Sedangkan Slameto (2003:180) berpendapat bahwa minat adalah suatu kesukaan dan keterikatan terhadap sesuatu atau suatu kegiatan yang tidak diberitahukan oleh siapa pun kepada lulusannya.

Menurut Saladin (1990: 95), minat adalah “perhatian yang mengandung unsur indrawi”. Mahfoud menambahkan, minat menentukan sikap seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu pekerjaan tertentu, atau minat dapat dijadikan sebagai alasan untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Djamarah (2002:157) mengemukakan bahwa minat belajar cenderung mengarah pada prestasi yang lebih tinggi, sedangkan minat belajar yang rendah cenderung mengarah pada prestasi yang lebih rendah. Minat mencakup unsur-unsur seperti kognisi (pengetahuan), emosi (perasaan), niat (kehendak), dll. Oleh karena itu, minat dapat dianggap sebagai respons yang disadari, jika tidak maka minat tidak akan ada artinya. Minat yang diperoleh melalui proses belajar berkembang melalui proses menilai suatu objek kemudian melakukan beberapa evaluasi yang menarik terhadap objek tersebut. Evaluasi proyek yang menyertai studi Anda menjadi dasar untuk menyelesaikan studi pascasarjana.

Bagaimana – 53 – Jurnal Formasi 3(1): 49-60 ISSN: 2088-351X Mutakin – Menganalisis Kesulitan Belajar Kalkulus… Menentukan apakah seseorang tertarik pada objek yang diminatinya. Hurlock (1990: 422) menyatakan bahwa “minat adalah hasil pengalaman atau suatu proses belajar”. Studi pascasarjana.

Bagaimana? Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa minat mempunyai dua aspek, yaitu: 1) Aspek kognitif, yaitu didasarkan pada persepsi seseorang terhadap bidang yang berkaitan dengan minat tersebut. Konsep yang mengkonstruksi aspek kognitif didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan terhadap lingkungan. 2) Aspek afektif merupakan konsep yang mengkonstruksi konsep kognitif, dinyatakan sebagai sikap terhadap suatu kegiatan atau objek yang membangkitkan minat. Aspek ini memegang peranan penting dalam memotivasi perilaku seseorang. Menurut para ahli di atas, minat belajar mengacu pada keadaan ketika mahasiswa berada dalam suasana hati yang gembira, fokus, dan merasakan keinginan yang kuat untuk belajar secara spontan dan tanpa tekanan. orang luar. Keterampilan berhitung dasar bagi lulusan dan program pascasarjana di  .

Bagaimana Anda merancang kegiatan pembelajaran untuk membantu mahasiswa membangun pengetahuan? mahasiswa didorong untuk membangun pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan (dasar) yang sudah ada. Oleh karena itu, pembelajaran harus fokus pada penguasaan pengetahuan awal (dasar) mahasiswa dan keterampilan penerapannya, serta mendorong perubahan konsep diri siswa. Kalkulus merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah penelitian ilmu eksakta, termasuk mata kuliah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai mata kuliah wajib, analisis merupakan mata kuliah yang sangat penting dalam proyek penelitian sains presisi, termasuk di bidang teknik ilmu komputer. Agar pembelajaran kalkulus dapat berjalan dengan lancar, mahasiswa harus memiliki pengetahuan dasar tertentu sebelum mengambil mata kuliah kalkulus, antara lain: Sekolah Pascasarjana.

Seperti apa bentuk aritmatika bilangan bulat? Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol dan bilangan bulat positif. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat: 1) Sifat tertutup berlaku untuk semua bilangan bulat a dan b, a+b=c dan c juga merupakan bilangan bulat bertingkat.

Berapa 2) Hukum komutatif selalu berlaku untuk setiap bilangan bulat a dan ba a + b = b + 3) Hukum asosiatif selalu berlaku untuk setiap bilangan bulat a, b dan c (a + b) + c = a + ( b + C ) . 4) Memiliki unsur identitas. Untuk setiap bilangan bulat a, rumus berikut selalu berlaku: a + 0 = 0 + derajat.

Mengapa angka nol (0) termasuk unsur yang terhubung? 5) Adanya faktor lawan. Untuk sembarang bilangan bulat a, a + (–a) = (–a) + a = 0. Kebalikan dari a adalah –a, dan kebalikan dari –a adalah “PhD.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *