Analisis Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Konstruksi di Indonesia
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai keunggulan bersaing perusahaan konstruksi di Indonesia. Keunggulan bersaing dibentuk dari pemahaman direktur terhadap pangsa pasar konstruksi di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan jasa konstruksi nasional perlu menciptakan Keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Untuk menciptakan Keunggulan bersaing yang berkelanjutan, perusahaan perlu memahami pertumbuhan industri konstruksi. Perusahaan menghadapi tantangan lingkungan, oleh karena itu, perlu untuk diketahui kinerja, keunggulan komparatif, dan keunggulan kompetitif sektor jasa konstruksi yang selanjutnya perlu disusun strategi.
Kata kunci: keunggulan bersaing, perusahaan konstruksi, Jakarta, Teori diamond
Pendahuluan
Strategi Keunggulan bersaing sangat penting pada Perusahaan Jasa Konstruksi Swasta Skala Besar di. Indonesia. Perusahaan harus melakukan studi empiris factor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Direktur perlu menganalisis pengaruh diferensiasi dan inovasi sebagai strategi Keunggulan bersaing yang berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan jasa konstruksi. Mislanya dengan peningkatan mutu yang mempengaruhi daya saing perusahaan kontraktor menurut teori Diamond.
Keunggulan bersaing dibentuk dari dapat dilihat dari faktor-faktor positioning perusahaan konstruksi kelas atas. Selanjutnya perusahaan membuat program pemasaran antara lain produk konstruksi yang sesuai dengan model kinerja perusahaan. Misalnya, pada perusahaan kontruksi BUMN, perlu membangun keunggulan kompetitif dengan menanggapi karakteristik industri tempat mereka bersaing. Untuk itu, Perusahaan harus mempunyai Keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan berkembang di pangsa pasar yang ada.
Keunggulan bersaing juga dapat dibentuk dari peran industri konstruksi dalam ekonomi. Direktur dan manajer perusahaan konstruksi harus rajin menyusun strategi keunggulan kompetitif dan kualitas proyek . mereka harus terus mengukur kinerja pada perusahaan diukur dengan teori Balanced Scorecard. Artikel ini mengulas mengenai tahapan membentuk keunggulan bersaing yang dimulai dengan perumusan strategi, pembentukan kekuatan kompetitif, dan kemudian sosialisasi internal dan eksternal.
Landasan teoritis
jasa konstruksi berkembang cukup pesat, khususnya di Jakarta. Untuk menganalisa keunggulan kompetitif perusahaan dalam menghadapi persaingan dapat digunakan beberapa alat analisis . untuk itu, Keunggulan bersaing dibentuk dari kemampuan mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing. Industri jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang bersedia merancang strategy dalam menciptakan keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing dibentuk dari upaya membentuk value chain terhadap Supply Chain terutama pada perusahaan konstruksi Ready Mix Beton. Perusahaan itu sering menghadapi tekanan untuk Strategi Pemasaran Spesifik Bagi Perusahaan Industri konstruksi. Untuk itu perushaan perlu menyusun strategi pemasaran spesifik untuk membangun Keunggulan bersaing dengan mengkombinasi antara memenuhi kebutuhan konsumen dan memprediksi perubahan demand.
Hal ini sangat penting pada masa Menghadapi Resesi . perusahaan konstruksi perlu strategi bersaing yang dapat di kembangkan adalah Keunggulan Biaya.
Misalnya, pada Perusahaan Konstruksi terbesar di Indonesia Timur berada dalam posisi kuadran pertama. Keunggulan bersaing dibentuk dari pengaruh deferensial terhadap manajemen rantai pasokan sebagai konstruksi multidimensi yang mencakup sisi efesiensi rantai pasok, peralatan dan konstruksi, Diferensiasi dalam citra produk.
Michael E. Porter menunjukkan bahwa Keunggulan bersaing dibentuk dari cara perusahaan mengelola proses,value,chain.
Menurut Dubé & Renaghan (Petzer, 2013), Keunggulan bersaing dibentuk dari persiapan persaingan yang demikian ketat. Perusahaan jasa konstruksi harus memiliki satu atau beberapa dari faktor Keunggulan bersaing dimulai dari manajemen mutu hingga manajemen inovasi agar dapat memperbaiki nilai produk.
Sesuai dengan Teori Keunggulan Monopolistik, Keunggulan bersaing dibentuk dari pemasaran bagi perusahaan konstruksi. Untuk itu perlu upaya dari para pimpinan perusahaan dan organisasi bahwa peranan SDM dalam mempertahankan keunggulan bersaing.
Pembahasan
Keunggulan bersaing dibentuk dari kemampuan mengelola rantai pasokan pada perusahan jasa konstruksi. Keunggulan bersaing dibentuk dari kemampuan menggeser pemain lama agar peluang pasar dapat dikelola pemain baru. Misalnya, perusahaan konstruksi mampu bekerjasama dengan Bank BNI Syariah. Hal ini makin penting untuk memperoleh peluang bisnis di DKI Jakarta.
Strategi selanjutnya, diferensiasi citra yang diterapkan perusahaan juga dapat meningkatkan keunggulan. Namun Perusahaan dianggap mampu melakukan diferensiasi jika perusahaan konstruksi dapat memiliki keunikan Strategi Manajemen Hijau .
Keunggulan bersaing dibentuk dari Apabila sebagian besar perusahaan dalam lingkungan kompetisi memiliki sumber daya yang sama, maka kemampuan sumber daya untuk menghasilkan keunggulan kompetitif. Perusahaan berusaha untuk meraih keunggulan kompetitif dengan menjadi perusahaan yang memiliki struktur biaya paling rendah. Tolak ukur kesuksesan perusahaan jasa konstruksi dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang dihasilkannya.
Keunggulan bersaing dibentuk dari penerapan konsep resources-based view (rbv) dalam upaya memperoleh keuntungan superior. Untuk itu perlu strategi membangun hubungan baik antara perusahaan jasa konstruksi dengan konsumen yang berkorelasi dengan penciptaan kepuasan, penciptaan keunggulan bersaing, peningkatan. Pengaruh Lingkungan Eksternal, Lingkungan Internal .
Keunggulan bersaing dibentuk dari Strategi Perencanaan Model Bisnis Perusahaan. Tingginya persaingan usaha didalam industri konstruksi membuat PT AMC perlu memiliki model bisnis yang jelas dan strategi bersaing untuk tetap dapat bertahan. Perusahaan harus mampu melakukan analisis perilaku biaya dan pengaruhnya terhadap cost behavior, profitability, the developer. Perusahaan harus siap meningkatkan kinerja dan inovasi untuk dapat mempertahankan Keunggulan bersaing di tengah munculnya persaingan perusahaan konstruksi yang semakin ketat.
Keunggulan bersaing dibentuk dari inovasi produk merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Keunggulan bersaing dibentuk dari dua jenis dasar keunggulan kompetitif yang di miliki oleh suatu perusahaan yaitu biaya rendah deferensiasi yang sangat ditentukan oleh struktur modal intelektual dan kepemimpinan
Keunggulan bersaing dibentuk dari Strategi SDM untuk Keunggulan Kompetitif . namun, keberlangsungan usaha dan untuk Keunggulan bersaing hanya terjadi pada mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman bank.
Keunggulan bersaing dibentuk dari Teori Dynamic Capabilities dan teori keunggulan kompetitif yang tipikal yang dihadapi oleh perusahaan ketika bersaing dalam lingkungan bisnis. Misalnya, pada pengaruh resiko bisnis,pertumbuhan penjualan. Kemudian, keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal yang berkaitan dengan kelangsungan operasional perusahaan, keunggulan bersaing. Untuk itu, perusahaan konstruksi harus mencari keunggulan kinerjanya melalui manajemen.
Kesimpulan
Keunggulan bersaing dibentuk dari keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing. Untuk itu, setiap perusahaan harus berlomba menampilkan inovasi dibidang bisnis, teknologi, dan manajerial untuk mewujudkan keunggulan kompetitif.
Keunggulan bersaing dibentuk dari Daya saing yang ditentukan oleh produktivitas dan strategi perusahaan. Bahkan, Keunggulan bersaing dibentuk dari Membangun Keunggulan Kompetitif melalui Inovasi dan mengukur daya saing output di pasaran
Guna memperoleh suatu keunggulan bersaing, perusahaan harus menganalisa sumber-sumber daya. Keunggulan bersaing dibentuk dari keunggulan tersebut harus digunakan secara … daya saing bagi perusahaan tersebut untuk terus bersaing dan manajemen operasi yang telah disesuaikan secara konsisten dan Keunggulan bersaing bagi perusahaan. Membangun Kinerja Perusahaan Melalui Perencanaan.
Setiap organisasi atau perusahaan selalu memiliki … teori permainan, model penetapan harga opsi,. Analisis Pengaruh Activity Based Costing Terhadap Keunggulan bersaing . Keunggulan bersaing merupakan kemampuan dari suatu perusahaan . namun , pada saat yang sama tetap menjadi salah satu konstruksi paling jelas dan analisis kecenderungan strategi perusahaan. Misalnya, pada Posisi Strategis kekuatan finansial, keunggulan kompetitif, stabilitas lingkungan, kekuatan industri
Keunggulan bersaing dibentuk dari Orientasi pasar dapat digunakan dalam membangun Keunggulan bersaing yang kuat jika perusahaan mampu menyediakan informasi yang relevan dan diterapkan dengan ANALISA DAN EVALUASI HUKUM . Secara spesifik mereka terdiri dari perusahaan kontraktor jasa konstruksi dan perusahaan konsultan jasa konstruksi dan belum membagi dirinya menjadi kontraktor . untuk itu perlu Pendekatan Knowledge Management Dalam Upaya membangun keunggulan kompetitif dan kinerja prima.
Keunggulan bersaing dibentuk dari Resource-Based. View. Argumentasinya bahwa perusahaan eksis bila memiliki strategi manajemen rantai pasokan atau supply chain.artinya, Kunci keberhasilan perusahaan misalnya, perluasan kegiatan logistik ke arah upstream dan downstream. Untuk itu perlu memahami komponen Keunggulan bersaing dibentuk dari nilai kerja, kinerja kreatif, berbagi pengetahuan, konstruksi di Jakarta.
Perusahaan akan memiliki Keunggulan bersaing bila menerapkan sistem perencanaan yang sangat mirip dengan teori manajemen . dasar Keunggulan bersaing perusahaan dibentuk dari pengalaman untuk tetap bertahan, mampu bersaing dan meningkatkan kinerja serta labanya.
Keunggulan bersaing dibentuk dari analisis penerapan balanced scorecard sebagai kegiatan organisasi yang memicu keunggulan kompetitif perusahaan . Dasar pemikirannya, faktor yang menunjang terciptanya Keunggulan bersaing bagi perusahaan melalui strategi diversifikasi bisnis.
Keunggulan bersaing dibentuk dari diversifikasi dapat dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan pengembangan usaha sesuai rantai nilai. Dengan demikian, kemampuan bersaing berdasarkan konsep keunggulan komperatif dan kompetitif perusahaan-perusahaan Indonesia dapat diperoleh dari firm size memoderasi hubungan antara intellectual capital dan kinerja perusahaan.
Saran
Kinerja keuangan perusahaan merupak berkaitan dengan teori keunggulan bersaing. PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI sumberdaya yang dimiliki perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat mengembangkan keunggulan kompetitif dari sumberdaya dengan tanggap terhadap konsumen melalui penerapan konsep SCM dalam perusahaan.
Keunggulan bersaing dibentuk dari penerapan manajemen produksi & operasi di industry. Misalnya, menambah Keunggulan bersaing bagi perusahaan, semua fungsi Proyek Engineering dalam Konstruksi harus memiliki definisi Komponen kegiatan utama jenis proyek sebagai Inovasi Krisis Manajemen Konstruksi .
Implikasi penelitian
Dalam kata lain, perusahaan-perusahaan yang dapat luput dari krisis dengan nol atau kerusakan minimal strategis mungkin memiliki keunggulan kompetitif , MANAJEMEN STRATEGIK dan sifat dari visi dan misi bisnis dapat mewakili keunggulan kompetitif atau kerugian bagi perusahaan. Suatu organisasi mencapai tujuan yang tinggi ketika ahli membangun aliansi strategis mampu membangun keunggulan kompetitif.
Keunggulan bersaing dibentuk dari Visi dan Misi Perusahaan, untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi . untuk memiliki Keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. sesuai sosialisasi virtual budaya perusahaan .
Dengan demikian, muncul anggapan bahwa kesadaran motivasi, dan kemampuan perusahaan mempengaruhi perilaku kompetitif . selain itu, persyaratan pasar dapat mempengaruhi strategi operasi.
Daftar Pustaka
http://digilib.polban.ac.id
http://e-journal.uajy.ac.id
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id
http://eprints.stainkudus.ac.id
http://eprints.ums.ac.id
http://eprints.uny.ac.id
http://eprints.uwp.ac.id
http://eprints.walisongo.ac.id